ARTIKEL
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pendidikan Jurnalistik
Dosen Pengampu :
M. Rikza Chamami, MSI
Disusun Oleh:
Khafidhoh Luthfiana (103111119)
Lailatul Hidayah (103111120)
Lathifatus Syifa (103111121)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
ARTIKEL
I.
PENDAHULUAN
Secara teknik Jurnalistik, artikel adalah salah satu
bentuk opini yang terdapat dalam surat kabar atau majalah. Disebut salah satu,
karena masih ada bentuk opini lainnya. Analoginnya sederhana. Kalau kita
membuka halaman demi halaman surat kabar atau majalah,
maka secara umum isinya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok besar.
Kelompok pertama adalah berita (news). Kelompok kedua disebut opini (views).
Kelompok ketiga dinamakan iklan (advertising), dalam hal ini artikel masuk kedalam kelompok
opini.
Artikel berbeda dengan komentar, jika komentar
tulisannya terfokus untuk menanggapi atau mengomentari nuansa atau fenomena
dari suatu permasalahan yang terjadi. Sedangkan artikel, penulisannya tidak
sekedar mengomentari masalah, tetapi bisa juga mengajukan pandangan, pendapat
atau pemikiran lain, baik yang sudah diketahui masyarakat maupun yang belum
diketahui. Misalnya, terjadi perkembangan baru, mengenal lebih jauh tentang
kehidupan wanita dsb. Bisa juga artikel berisi mengomentari pendapat orang lain
yang muncul ditengah- tengah kehidupan masyarakat.
Berikut akan dijelaskan mengenai artikel, jenis-jenis
artikel, bahan-bahan artikel dan teknik penulisan artikel.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Apakah Pengertian Artikel?
B. Apa Sajakah Jenis-jenis Artikel?
C. Apa Sajakah Bahan-bahan Artikel?
D. Bagaimanakah Teknik Penulisan Artikel?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Artikel
Artikel adalah (1) Karya tulis lengkap dalam majalah,
surat kabar dan sebagainya. (2) Tulisan non-fiksi, biasanya singkat dan
lengkap, seperti berita dan karangan khas (feature) dalam surat kabar
atau majalah. Dan (3) Karangan tertulis yang panjangnya tidak tentu, yang
bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta dengan maksud untuk meyakinkan,
mendidik dan menghibur. Kata artikel
didefinisikan sebagai suatu karangan factual
tentang sesuatu soal secara lengkap, misalnya seni, budaya, dan
pariwisata, yang panjangnya tidak tentu,
untuk dimuat di surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya dengan tujuan
untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, dan menghibur
(Mappatoto, 1993). [1]
Menurut kamus lengkap Inggris-Indonesia karangan Prof.
Drs. S. Wojowasito dan W.J.S. Poerwodarminto, artikel berarti “karangan”.
Sedangkan artikel dalam bahasa Indonesia, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
terbitan Balai Pustaka, berarti karangan di surat kabar, majalah dan
sebagainya. Menurut R.Amak Syarifudin, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
Massa (STIKOSA AWS) Surabaya, artikel adalah suatu tulisan tentang berbagai
soal, nilai politik, sosial, ekonomi budaya, teknologi, olahraga, dll.
Artikel Berdasarkan pendapat para pakar dan praktisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa semua tulisan di surat kabar atau majalah yang
bukan berbentuk berita, bisa disebut artikel. Yang membedakan salah satunya
adalah letak penguatan artikel tersebut. Jika artikel itu dimuat pada halaman
opini disebut artikel umum, bila diletakkan di halaman seni dan hiburan dikatakan
essai dan jika dimuat di kolom khusus redaksi diberi nama tajuk rencana dsb.
Menulis artikel berbeda dengan menulis berita. Kalau
berita, apa yang ditulisnya itu harus berdasarkan fakta atas kejadian atau peristiwa
yang terjadi. Boleh juga penulisan berita ditambah dengan interpretasi,
sepanjang itu diperuntukkan bagi penjelasan fakta. Tetapi menulis berita, sama
sekali diperbolehkan memasukkan opini. Untuk mewadahi penyampaian opini
masyarakata pada surat kabar atau majalah, disediakan kolom khusus yaitu
halaman opini. Penulis artikel tidak boleh mengeluarkan pendirian pribadi
seperti menulis unek-unek tanpa berdasarkan fakta agar artikel masih dipandang
sebagai tulisan berbobot. Biasanya sikap atau pendirian itu dikemukakan sebagai
penegasan atas ketidaksetujuan terhadap sesuatu yang sedang dipermasalahkan.
Dalam mengemukakan ketidaksetujuan ini biasanya penulis mengkritik hal yang
sedang dipermasalahkan itu. Pantangan bagi penulis diantaranya adalah
mengemukakan kritik terhadap seseorang secara pribadi. Seharusnya yang dikritik
itu perbuatanyya atau keputusannya yang menimbulkan masalah, bukan orangnya,
mengemukakan masalah dengan nada permusuhan dan kebencian. Tulisan bernada
kebencian terhadap seni dan budaya tertentu dilarang oleh undang-undang sebagai
artikel penyebar kebencian.
Secara jelas dapat dijelaskan bahwa artikel
jurnalistik berbeda dengan tulisan lainnya. Artikel jurnalistik mengikuti
kaidah jurnalisme, struktur tulisannya sama dengan feature yaitu
sama-sama dimulai dengan lead yang mempertahankan eye-catching
tertentu. Bedanya artikel menampilkan
karakter penulis menggunakan sudut pandang tertentu. Selain itu menurut Nelson
artikel ditujukan kepada khalayak tertentu, topic uraiannya tidak bersifat
local, bukan hanya mengungkap kasus, trends dan peristiwa tertentu. Namun
karena sama-sama produk jurnalistik artikel memola gaya bahasa jurnalistik,
bahasanya menurut Rosihan Anwar dalam buku Bahasa Jurnalistik Indonesia dan
Komposisi, mesti lancer, jelas, lugas, sederhana, padat, singkat dan menarik
namun dengan tetap mengikuti bahasa baku, kaidah bahasa, ejaan benar dan kosa
kata dinamis.[2]
Menulis artikel boleh dimulai dengan pemaparan fakta
sebagai data dari apa yang akan ditulisnya itu. Dari data yang ada itulah
penulis bisa memberikan pendapat, pandangan, gagasan, atau bahkan interpretasi
dari fakta yang ada pada data tersebut. [3]
Meskipun artikel termasuk dalam kelompok public opinion (opini publik), tetapi
penulisnya tidak hanya terdiri dari orang- orang diluar pengelola penerbitan
pers. Wartawan, redaksi bahkan pekerja pers lainya yang mampu menulis artikel
bisa membuatnya. Hanya saja dalam memberikan pandangan, pendapat atau pemikiran
lain, diatasnamakan dirinya sendiri. Itu sebabnya, nama penulisnya selalu
ditulis lengkap untuk mempertanggungjawabkan isi tulisannya.[4]
Artikel memiliki beberapa karakteristik yaitu : Ditulis
dengan atas nama (By Lines Story), Mengandung gagasan aktual dan atau
kontroversial, Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian
terbesar khalayak pembaca, Ditulis secara referensial dengan visi intelektual,
disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, dan komunikatif, Singkat dan
tuntas dan Orisinal.
B. Jenis-jenis Artikel
Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat kesulitan
yang dihadapi, antara lain :
1.
Artikel Praktis
Artikel praktis, lebih bersifat petunjuk praktis tentang
cara melakukan sesuatu (How to do it). Misalnya, petunjuk cara membuka internet.
Cara praktis merawat tanaman bonsai. Sepuluh langkah membuat kue tart, kiat
ramping dan cantik dalam 15 hari, atau cara cepat menguasai rumus dan hitungan
matematika. Artikel praktis lebih menekankan pada aspek ketelitian dan
ketrampilan daripada masalah pengamatan dan pengembangan pengetahuan serta
analisis peristiwa. Artikel praktis biasanya ditulis dengan menggunakan pola
kronologis. Artinya pesen disusun berdasarkan urutan waktu atau tahapan
pekerjaan.
2.
Artikel Ringan
Artikel ringan, lazim ditemukan pada rubrik anak- anak,
remaja,wanita dan keluarga. Artikel ini lebih banyak mengangkat topik bahasan
yang ringan dengan cara penyajiannya yang ringan pula, dalam arti tidak
menguras pikiran kita. Untuk menerima atau mencernanya, kita sebagai pembaca
tidak memerlukan persiapan dan perhatian khusus. Artikel ringan tak ubahnya
makanan mie siap saji atau permen karet yang bisa dikunyah kapan dan dimana
saja. Topik bahasan seperti kiat sukses belajar di perguruan tinggi. Benarkah
anda tpe orang yang ambisius, sepuuh ciri wanita setia, atau sembilan kelemahan
pria dimata wanita, termasuk ke dalam kategori artikel ringan. Siapapun yang
membacanya tidak perlu mengerutkan dahi, berpikir lebh keras, menganalisis
lebih tajam atau menggugatnya secara akademis. Artikel ringan bisa dibaca
secara sekilas di termpat praktik dokter atau di ruang tunggu terminal,
stasiun, atau bandara. Artikel ringan dikemas dengan gaya paduan informasi dan
hiburan (infotainment)
3.
Artikel halaman Opini
Harap dipahami terlebih dahulu, semua artikel termasuk
opini (views). Sifatnya sebagai pandangan subjektif. Jika berbeda dengan
berita (news) sebagai fakta objektif, jika memang demikian, mengapa
harus ada yang diberi nama artikel halaman opini? Penamaan artikel halaman
opini dimaksudkan terutama untuk memudahkan kita dalam mengenali jenis- jenis
artikel yang terdapat dalam surat kabar, tabloit, atau majalah. Selain itu
untuk mengenali karakteristik isinya, cara pendekatannya, dan topik- topik yang
dikupasnya. Sebagai contoh, artikel yang membahas cara cepat mengatasi jerawat,
tidak akan ditemukan di halamn opini.
Artikel opini lazim ditemukan pada halaman khusus opini
brsama tulisan opini yang lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom,
dan surat pembaca. Artikel opini mengupas suatu masalah secara serius dan
tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis. Sifatnya relatif berat, karena
itulah artikel opini kerap ditulis oleh mereka ayng memiliki latar belakang
pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman yang memadai.
4.
Artikel Analisis Ahli
Artikel analisis ahli, biasa kita temukan pada halaman
muka, halama- halaman berita, atau halaman dan rubrik- rubrik khusus tertentu.
Sesuai dengan namanya, artikel jenis ini ditulis oleh ahli pakar di bidangnya
dalam bahasa yang populer dan komunikatif. Artikel analisis ahli mengupas
secara tajam dan mendalam, Suatu persoalan yang menjadi sorotan dan bahan
pembicaraan masyarakat, topik yang diangkat dan dibahas macam- macam, seperti
ekonomi, politik, pendidikan, sosial, agama, budaya, industri, IPTEK.
Beberapa surat kabar besar di Indonesia, menyediakan
ruangan kusus untuk artikel analisis ahli ini dalam halaman- halaman berita atau halaman- halaman dan rubrik
khusus tertentu mereka. Salah satu tujuannya antara lain, mendekatkan permasalahan
yang disorot dalam berita sebagai suatu persoalan yang mengandung pertayaan,
denagn tinjauan pakar dibidang yang sama yang memberikan penjelasan dan jawaban
kepada sidang pembaca. Jadi, kita sebagai pembaca tidak hanya membaca berita
ayng memberikan pengetahuan, tetapi sekaligus juga mengikuti jalan pikiran dan
temuan pakar yang memberikan panduan dan kesimpulan tentang apa yang seharusnya
kita lakukan.[5]
Redaktur media massa biasanya
mengelompokkan artikel menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang penulis
dalam memaparkan ide atau gagasannya. Ada 5 jenis artikel diantaranya :
1. Eksploratif
Artikel Eksploratif adalah artikel yang
mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian dari penulisnya. Jenis artikel ini
cocok untuk menguraikan penemuan-penemuan baru, misalnya seorang menemukan
benda-benda antik peninggalan zaman purba. Penulis artikel kemudian menelusuri
sejarah barang yang ditemukan itu dan menguraikannya melalui suatu tulisan
artikel.
2. Eksplanatif
Eksplanatif artinya menerangkan. Artikel
ini isinya menerangkan sesuatu untuk dapat dipahami pembaca. Misalnya, ketika
presiden Abdurrahman Wahid berkeinginan membubarkan parlemen dalam (DPR) dengan
sebutan dekrit presiden mengundang berbagai tanggapan dari para pengamat.
Penulis artikel yang jeli membuat artikel dengan menerangkan apa sebenarnya
dekrit presiden itu dengan bagaimana caranya dan sebagainya.
3. Deskriptif
Deskriptif adalah artikel yang
menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga
dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jenis artikel ini nmirip dengan
laporan atau reportase, bedanya jika laporan atau reportase hanya berdasarkan
fakta saja, tetapi artikel penulisnya bisa memasukkan opini untuk memperjelas
masalah yang digambarkan itu. Misalnya ketika terjadi bentrok antara mahasiswa
dengan aparat keamanan dalam peristiwa semanggi di Jakarta, seorang penulis
yang kebetulan melihat secara langsung dalam peristiwa itu lantas menggambarkan
keadaan yang sesungguhnya dari peristiwa itu, dalam satu bentuk artikel.
4. Prediktif
Adalah artikel yang berisi perhitungan atau
ramalan apa yang akan terjadi di kemudian hari berdasarkan perhitungan
penulisnya. Misalnya, ketika Bank Indonesia memutuskan menaikkan suku bungan
deposito, seorang pemngamat ekonomi memperkirakan atau memprediksikan kelak
kemudian hari bakal banyak deposan (orang-orang yang mempunyai simpanan
deposito) memindahkan uangnya ke luar negeri. Akibatnya modal dalam negeri
banyak yang parker di luar negeri.
5. Preskriptif
Adalah artikel yang memberikan tuntutan
kepada pembacanya untuk melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kekeliruan
atau kesalahan. Misalnya artikel tentang bagaimana caranya mengurus paspor,
KTP, atau SIM tanpa melalui perantara. Penjelasan detail yang sifatnya menuntun
pembaca sangat diperlukan.[6]
Pada praktiknya, di media massa cetak kita
sering sulit menemukan atau membedakan mana artikel yang murni, deskriptif atau
prediktif. Pada umumnya, tulisan yang bertebaran di media massa cetak merupakan
jenis artikel atau tulisan “gabungan” dari jenis-jenis diatas. Untuk itu
terdapat kategori lain yaitu :
a. Artikel Informatif yakni tulisan yang
berisi informasi tentang suatu masalah atau peristiwa.
b. Artikel Persuatif yakni tulisan yang berisi
ajakan, himbauan, atau perintah kepada pembaca.
c. Artikel Rekreatif yakni aktikel yang
bermaksud menghibur pembaca dengan sebuah masalah atau peristiwa yang
mengandung kelucuan.[7]
C. Bahan-bahan Artikel
Bahan-bahan artikel meliputi buku, tulisan,
atau kliping Koran tentang masalah yang akan ditulis, disinilah pentingnya
memiliki perpustakaan pribadi atau kliping Koran/majalah. Bahan juga bisa diambil dengan mencari
referensi dengan mudah melalui internet. Gunakan saja fasilitas search
engine yang bisa menyajikan secara cepat dan lengkap.[8]
Bagi seorang penulis, tidak ada istilah
kekeringan atau kehabisan ide. Ide ada dimana saja dan bisa dicari atau
ditemukan kapan saja serta oleh siapa saja. Syaratnya tentu saja kita bersikap
kreatif. Kalau itu tidak datang sendiri, maka kita harus mengundangnya supaya
bisa datang, Menurut Prof. Wayne N. Thompson dalam Fundamentals of
Communication (1957) seperti dikutip Rakhmat (1992: 20-21), sember ide yang
kemudian diangkat menjadi sumber topic dapat dilacak antara lain : Pengalaman Pribadi, Hobi atau ketrampilan, Pengalaman pekerjaan atau profesi, pelajaran
sekolah, kuliah, penataran atau pelatihan, Pendapat dan hasil pengamatan pribadi, Peristiwa actual, Peristiwa yang bakal terjadi, Masalah abadi , Masalah masyarakat yang belum selesai dan Kejadian khusus dan minat khalayak ramai.[9]
D. Teknik Penulisan Artikel
Sebelum menulis artikel ada beberapa tahap
yang harus dilaksanakan meliputi :
1. Persiapan Penulisan
Pada tahap ini kita harus menyiapkan beberapa hal, antara lain :
a. Aspek administratif, menyiapkan hal-hal yang
sifatnya administratif seperti mesin tik, pita mesin tik, komputer, tinta,
pensil, stabilo dan sumber-sumber rujukan yang diperlukan seperti buku, surat
kabar, majalah, jurnl, kliping berita, kliping artikel.
b. Aspek teknis, pastikan peralatan yang kita
perlukan berfungsi dengan baik dan tidak ada gangguan apapun, serta kuasai
programnya dengan baik.
c. Aspek Akademis, buatlah kerangkan karangan (Outline)
sederhana untuk memudahkan kita menulis sekaligus menghindari tumpang tindih
bahasan. Setelah itu kita harus menyiapkan daftar referensi dan sumber rujukan.
d. Aspek Psikologis, jangan pernah menganggap
menulis adalah perbuatan yang memberatkan atau menjengkelkan. Karena itu
buatlah suasana menulis menjadi menyenangkan. Kalau kita merasa asyik dan
nikmat menulis ditemani musik maka siapkan dan putarlah kaset atau CD
musik-musik pilihan kesukaan kita. Secara psikologis, musik bisa membuat hati
kita ceria, penuh gairah, terinspirasi dan termotivasi, dll.
2. Pelaksanaan Penulisan
Pada tahap ini, kita hars memusatkan perhatian
hanya kepada tulisan dan menghindari gangguan yang bisa membatalkan aktifitas
kreatif kita. Dengan berpedoman pada kerangka yang sudah kita buat, disertai
daftar referensi yang sudah kita susun. Maka pekerjaan kita hanya satu menulis
dan terus menulis. Jangan lagi menengok ke kiri dan ke kanan, jangan hiraukan
gangguan yang bisa membatalkan aktvitas menulis kita, misalnya bunyi dering
telepon.
3. Perbaikan Materi Penulisan
a. Revisi judul, baca dan periksa kembali judul
artikel yang sebelumnya kita beri status sementara. Pikirkan dan putuskan
apakah judul sementara itu akan kita ubah statusnya menjadi judul permanen,
ataukah harus diutak-atik kembali. Diubah atau diganti sehingga menjadi lebih
baik dan memiliki nilai judul tinggi. Lihat kembali syarat judul artikel yang
baik.
b. Revisi intro, intro artikel yang baik cukup
tiga paragraf. pastikan intro yang kita
tulis sudah memnuhi syarat: ringkas, jelas,menarik, dan ditulis dalam bahasa
jurnalistik
c. Revisi Komposisi, artikel yang baik harus
tunduk pada hukum komposisi. Sekali keluar dari hukum komposisi maka artikel
yang kita buat tak ubahnya permainan sirkus (kepala dibuat kaki, kaki dijadikan
kepala).
d. Revisi akurasi dan Relevansi Data, telitilah
dalam mengutip nama orang, jabatan, pangkat, kedudukan, angka, alamat, tanggal
bulan, tahun. Jangan sampai muncul tudinagn kita sebagai penulis roboh.
e. Revisi Ejaan dan Istilah Teknis, ganti istilah
teknis dengan istilah yang dipahami umum. Agar bisa dibaca, dimengerti dan
dipahami oleh pembaca.
f. Revisi Gramatika, jangan menganggap kecil
masalah tata bahasa, struktur kalimat, paragraf, kata, ejaan karena itu
merupakan salah dosa besar dalam dunia jurnalistik.
g. Revisi Bobot dan Substansi Materi Tulisan,
kita menulis tidak hanya sekedar memberitahu, meyakinkan, membujuk atau
mempengaruhi dan menghibur mereka. Kira menulis juga sekaligus untuk
menunjukkan kapasitas dan kredibilitas kita. Kita layak menulis suatu topik
karena memang pokok bahasan iu, sesuai dengan disiplin ilmu kita, pengetahuan
kita, keahlian kita atau bidang pengalaman kita.
h. Asumsi dampak yang diharapkan, kita selayaknya
membuat peta asumsi dampak yan g diharapkan terhadap dan dari khalayak pembaca.
Apapun asumsi dampak yang muncul, kapasitas dan kredibilitas kita sebagai
penulis jangan sampai menyusut apalagi sampai dipersoalkan dan dilecehkan.[10]
Teknik menulis artikel sebagai berikut :
1. Menyusun Kerangka
Langkah pertama menulis artikel menurut Al-Ghifari (2002), setelah
menyiapkan topik, terutama bagi pemula adalah menyusun kerangka tulisan yang
merupakan penjabaran dari topik. Kerangka-kerangka ini biasanya berupa susunan
yang sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran penjelas yang akan
menjadi pokok tulisan. Kerangka tulisan berguna untuk mempermudah pembahasan
dan mencegah tulisan keluar dari alur atau sasaran pembahasan. Pembuatan
kerangka tulisan artikel tidak harus bertele-tele, cukup garis besarnya saja.
Namun bagi yang sudah professional, kerangka itu sudah tidak perlu dibuat
karena biasanya sudah memahami liku-liku pembuatan dan arah dari artikelnya.
2. Membuat Judul
Judul harus dibuat pendek, padat dan menarik. Judul
merupakan inti dari isi tulisan yang jelas maknanya, maksimal lima kata, kalau
bisa lebih pendek lagi. supaya mahir, hendaknya kita sesering mungkin mengamati
judul artikel yang dimuat di media massa. Dengan begitu, penulis pemula
terbiasa mengamati judul yang padat, indah dan menarik. Judul yang menarik
membuat editor atau redaktur opini di media massa memerhatikan dan membaca
artikel tersebut.
3. Membuat Lead
Pendahuluan tulisan yang sering disebut
lead umumnya ditempatkan dialenia pertama namun pendahuluan artikel bersifat
implicit, tidak perlu ada pendahuluan seperti hendak menulis karya Ilmiah.
Artinya, dengan pendahuluan itu, suatu gagasan akan dikembangkan lebih jauh.
Kalimat-kalimat dalam pendahuluan sebuah artikel harus mampu menarik minat baca
orang untuk terus mengikuti artikel itu. Banyak model membuat pendahuluan, pola
itu meruapakan gaya atau cara seseorang penulis merangsang pembaca. Model
tersebut antara lain: ringkasan, pernyataan mengejutkan, penggambaran
(lukisan), dengan bertanya, kutipan, amanat atau nasihat dan anekdot.[11]
Pada dasarnya terdapat beberapa tahap dalam menulis
artikel yaitu :
a.
Menemukan ide
b.
Mencari bahan-bahan referensi untuk mengembangkan ide
c.
Membuat Outline untuk mengorganisasikan paduan antara ide dan
referensi sehingga sistematis
d.
Free writing atau menulis bebas berupa penulisan naskah awal (first
draft)
e.
Menulis ulang naskah (rewriting) atau revisi tulisan
f.
Menyunting naskah (editing) yakni memperbaiki naskah secara
redaksional dan substansial. Dalam tahap ini diperlukan kecermatan sehingga
tidak ada substansi yang tidak akurat, tidak factual, dan tidak ada kata atau
kalimat yang sulit dipahami.
IV.
KESIMPULAN
Kata artikel didefinisikan sebagai suatu karangan
factual tentang sesuatu soal secara
lengkap, misalnya seni, budaya, dan pariwisata,
yang panjangnya tidak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah,
bulletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta
guna meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Secara jelas dapat dijelaskan bahwa
artikel jurnalistik berbeda dengan tulisan lainnya.
Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat kesulitan
yang dihadapi, antara lain : Artikel Praktis, artikel ringan, artikel halaman opini, dan analisis
Ahli. Jenis-jenis artrikel yaitu: Eksploratif, Eksplanatif, Deskriptif,
Prediktif , Preskriptif. Selain itu terdapat kategori lain yaitu : Artikel
Informatif, Artikel Persuatif, Artikel Rekreatif.
Bahan-bahan artikel meliputi buku, tulisan, atau
kliping Koran tentang masalah yang akan ditulis, disinilah pentingnya memiliki
perpustakaan pribadi atau kliping Koran/majalah. Bahan juga bisa diambil dengan
mencari referensi dengan mudah melalui internet. Gunakan saja fasilitas search
engine yang bisa menyajikan secara cepat dan lengkap.
Teknik menulis Artikel : Menyusun Kerangka, Membuat
Judul, dan membuat Lead. Pada dasarnya terdapat beberapa tahap dalam menulis
artikel yaitu : Menemukan ide, Mencari bahan-bahan referensi untuk
mengembangkan ide, Membuat Outline untuk mengorganisasikan paduan antara
ide dan referensi sehingga sistematis, Free writing atau menulis bebas
berupa penulisan naskah awal (first draft), Menulis ulang naskah (rewriting)
atau revisi tulisan, Menyunting naskah (editing) yakni memperbaiki
naskah secara redaksional dan substansial. Dalam tahap ini diperlukan
kecermatan sehingga tidak ada substansi yang tidak akurat, tidak factual, dan
tidak ada kata atau kalimat yang sulit dipahami.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua
|
DAFTAR PUSTAKA
Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi, Menulis
Artikel dan Karya Ilmiah, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Djuroto, Totok, Manajemen Penerbitan Pers,Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2004.
K, Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer. Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia, 2005.
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, Bogor
: Ghalia Indonesia, 2008.
Sugihastuti, Bahasa Laporan Dan
Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.
Sumandiria, AS. Haris, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana :
Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis professional. Bandung : Simbiosa Rekatama
Media, 2004.
[1]
Sugihastuti, Bahasa Laporan Dan Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2007), hlm. 110
[2]
Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia, 2005), hlm. 50
[3] Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, Menulis Artikel dan Karya
Ilmiah, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 3-6
[5] Haris Sumadiria, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana, (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2004), hlm. 8-10
[7] Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, (Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 49
[9] AS.
Haris Sumandiria, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana : Panduan Praktis
Penulis dan Jurnalis professional, hlm. 26-27
[11] Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2008), hlm. 210-211
terima kasi banyak sebelumnya ya min ^^. artikel ini sangat berperan banyak pada hidup saya karena ini benar benar berguna, struktur dan tulisannya sangat rapi dan sangat mudah dimengerti, saya semakin paham juga atas ini semua. teruslah berkarya untuk anak bangsa , sukses selalu dan sehat selalu ^^
BalasHapusbandarq terpercaya
terima kasih dan salam hormat terdalam saya ya min
terima kasi banyak ya min. artikel ini memang berguna sekali dan berfungsi bagi orang orang yang belum mengerti seperti saya , teruslah berkarya ya ^^ semoga anda sukses dan sehat selalu ya hehehehe.. numpang promo ya min
BalasHapusbebasqq adalah situs poker online terbaik di Indonesia dan bandarq terpercaya
*proses deposit/withdraw dibawah 1 menit
*deposit 24 jam
*tersedia bank bca,bni,bri,danamon,mandiri serta ovo
*bonus rollingan mencapai 0,5%
*bonus refferal 20%
*cs yang ramah dan baik hati selama 24 jam
*1 user id bisa memainkan 8 jenis permainan seperti aduq , bandarq , sakong , poker , bandar poker , bandar66 , dominoqq , dan capsa susun
jangan lupa juga kunjungi website saya di :
bebasqq
terima kasih dan salam hormat terdalam saya ya min ^^