Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 03 Juni 2013

Resensi Buku Studi Islam Kontemporer


Studi Islam Kontemporer : Sebuah Refleksi

Judul Buku      : Studi Islam Kontemporer
Penulis             : M. Rikza Chamami, M.SI
Penerbit           : PUSTAKA PELAJAR
Tahun              : Cet I, Desember 2012
Tebal               : 228
Presensi           : Lathifatus Syifa

            Islam adalah agama Rohmatallil ‘alamin yang berarti rahmat bagi seluruh alam. Akan tetapi, Islam kini banyak tertutupi dengan produk- produk keberagamaan yang menurut penganutnya sebagai sesuatu yang pasti atau mutlak. Pun itu membuat para cendekiawan muslim berlomba- lomba mengkaji tentang Studi Islam masa kini (Kontemporer). Mereka berusaha mengangkat derajat kembali Islam yang Inklusif dan bukan dogmatis semata. Mereka menganggap Studi Islam tradisionalis sudah tidak relevan apabila dihadapkan pada era modern seperti saat ini.

            Melalui Buku Studi islam Kontemporer, M. Rikza Chamami berusaha menyingkap sisi lain dari perspektif Islam sebenarnya. Dengan kondisi Islam saat ini yang mulai lengah dan kehilangan identitas asli sebagai agama yang menjunjung tinggi azas keTuhanan dan hubungan sosial antar umat beragama. Sebenarnya banyak sekali hal- hal yang perlu digali dari islam, Islam kini selalu dikaitkan dengan aspek moral dan akhlak semata, padahal Islam adalah agama menyeluruh (exhaustive) melingkupi aspek ekonomi, sosial, budaya dan tatanan masyarakat dan bernegara.

            Dalam buku ini berusaha memaparkan perjalanan Islam dalam mengarungi kejayaan lahirnya peradaban maju ditandai dengan berkembangnya aspek ilmu pengetahuan pada masa dinasti Abbasiyah sampai pada kondisi kemunduran islam masa kini. Selain itu, dalam masa transmisinya bagaimana kajian krisis fenomenologi dalam islam dan filsafat matrealisme tokoh karl Mark dan Friedrick engels pun tak luput dari tulisan karya Dosen Jurnalistik ini. Dalam bab V dan VI disebutkan tentang awal pemikiran islam yaitu munculnya manhaj Ahlul madinah yang melahirkan Ahlul hadist dan Ahlul Ra’yu. Kedua pemikiran tersebut mewarnai dan menggelontorkan menjadi suatuproduk yang disebut mazhab. Bab VI menjelaskan tentang Realitas Filsafat Kontemporer Post modernisme yang semakin mengancam posisi agama termasuk islam. Karena pada masa kini sudah tidak ada kekuatan agama sebagai produk dari Tuhan, melainkan semua diciptakan melalui akal manusia.

            Akan tetapi, umat Islam akan mendapatkan formula untuk mengembalikan Islam pada kejayaaan agar tak selalu terungkap dengan konsep system yang ditawarkan oleh barat melalui bab VII, VIII, IX, X yang secara garis besar menyibak bagaimana islam itu kaya akan khazanah keilmuannya seperti Corak tafsir Al- Azhar karya HAMKA yang mencoba menafsirkan Al- Qur’an dengan cara mengupas tidak hanya makna akan tetapi dikontekskan pada tatanan kehidupan bermasyarakat sekarang. Sejalan dengan itu, konsep Hermeneutika Al-Qur’an pun merupakan salah satu alternatif, konsep ini berusaha menguak persoalan tidak hanya secara teks maupun kontekstual. Peradaban islam dapat berkembang di berbagai negara ( Baghdad, Mesir. Irak dan lain- lain) sebelum diadopsi Barat.

            Secara garis besar buku ini, menyajikan secara rill nyata bagaimana Islam harus sadar dan bangkit dengan melakukan studi kontemporer sesuai perkembangan di era sekarang ini. Dan bagaimana buku ini berusaha merefleksikan bahwa umat islam dulu pernah punya apa yang namanya kejayaan dan karya ini bisa membangkitkan semangat keilmuan bagi para pembaca untuk terus mengembangkan intelektualnya.

Akan tetapi, suatu karya tidak  mungkin terlepas dari kekurangan atau kelemahan menurut saya masalah kebahasaan (linguistik) yang terlalu rumit menjadikan pembaca sedikit kesulitan dalam memahami apalagi bagi masyarakat awam akan menjadikan kelinglungan bahasa. Walaupun begitu, para penikmat tulisan tidak perlu ragu untuk membaca karya hebat penulis muda ini, karena banyak sekali khazanah atau pengetahuan baru tentang Islam. Selamat membaca....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar