Setujukah
PT disebut pencetak korupsi?
Mendengar
pernyataan ketua DPR Marzuki Ali saat beliau diundang menjadi pembicara di
Universitas Indonesia selasa lalu, memang menimbulkan banyak pertanyaan di
benak masyarakat. Dalam sepenggal pidatonya, dia menyebutkan bahwa para
koruptor di Indonesia banyak lahir dari Universitas Indonesia (UI) dan
Universitas Gadjah Mada (UGM). Apakah benar perguruan tinggi (PT) yang kita
kenal sebagai pencetak tenaga berpendidikan bisa jadi bibit- bibit baru
tumbuhnya korupsi?
Kita sebagai masyarakat yang cerdas tentu bisa
menilai, bagaimana Perguruan Tinggi bekerja menciptakan manusia- manusia
intelektual baru. Di setiap PT dan sejenisnya tentu tidak pernah mengajarkan
yang namanya korupsi, mereka menguntaikan ilmu- ilmu yang seharusnya diajarkan.
Seperti ilmu kedokteran,s ocial,ilmu budaya dan lain sebagainya. Justru dalam
lingkungan kerjalah biasanya tumbuh bibit korupsi, karena banyak sekali
pengaruh dan penyebab pekerjaan haram tersebut dilakukan seperti masalah ekonomi,
iming- iming dari bos besar dan kebutuhan hidup mewah.